Wujud Pengabdian Masyarakat, Tim Dosen STTKD Dukung Penguatan Ketahanan Pangan di Era New Normal di Purworejo

Pandemi COVID-19 yang muncul di awal tahun 2020 telah membawa dampak besar di berbagai sektor, terutama dari sektor perekonomian masyarakat. Kebijakan pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 menyebabkan pergerakan roda perekonomian semakin hari semakin menurun, bahkan terus mengalami kemunduran. Banyak dari masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya selama pandemi. Efeknya adalah menurunnya daya beli yang disebabkan oleh menurunnya pendapatan. Di sisi lain, kebutuhan akan kecukupan pangan dan pendapatan harus tetap diupayakan. Dampak pandemi ini juga dirasakan oleh masyarakat desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Meskipun, daerah Patutrejo memiliki topografi yang relatif datar, namun potensi tanah di daerah tersebut relatif subur. Banyak dari masyarakat di desa Patutrejo yang bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi lahan yang cukup subur bisa dijadikan potensi untuk lebih meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan guna pemenuhan gizi masyarakat dengan cara memanfaatkan lahan untuk ditanami tanaman yang “berdaya ekonomi”.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Tim Dosen STTKD Yogyakarta melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Kamis, 20 Januari 2022 di Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini mengambil tema penguatan ketahanan pangan di era new normal pandemi COVID-19. Kelompok pengabdian masyarakat ini terdiri dari Indreswari Suroso sebagai Ketua, dengan anggotanya Febriansyah Ignas P., Zenita Kurniasari, Desi Rahmawati, Ovilia S.F., dan Kifni Yudianto.

Agenda pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh Kepala Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kab.Purworejo, empat kepala Dukuh 1, Dukuh 2, Dukuh 3 , Dukuh 4, serta beberapa tokoh masyarakat. Acara ini diawali dengan pemaparan singkat terkait agenda pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan di desa ini. Pada akhir acara, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Indreswari Suroso, menyerahkan secara simbolis bibit pohon kelengkeng kepada Bapak Kepala Desa Patutrejo.

Berikutnya, acara dilanjutkan dengan penanaman bersama bibit pohon kelengkeng di lahan milik warga. Dalam kegiatan tersebut, tim pengabdian masyarakat mendistribusikan 50 batang pohon kelengkeng unggulan, pupuk kandang organik, dan pupuk mutiara. Penanaman Bibit Kelengkeng Unggulan ini terbagi di 4 (empat) Pedukuhan. Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat memberi solusi alternatif sumber pendapatan masyarakat dari penjualan buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak-Ibu Dosen STTKD Yogyakarta yang telah memberikan bantuan pada kami untuk mendorong ketahanan pangan di masa pandemi. Semoga nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah sumber penghasilan,” ungkap Bapak Jaelani, selaku Kepala Desa Patutrejo.
Acara Pengabdian Masyarakat ini berlangsung dengan baik dan lancar, juga tak lupa diakhiri dengan sesi foto bersama.