Dosen STTKD mengikuti Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Dosen Pemula Penerima Pendanaan Penelitian Tahun 2019

Pada Rabu, 18 September 2019, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Dosen Pemula Penerima Pendanaan Penelitian Tahun 2019 yang diselenggarakan 2 tahap. Delapan dosen STTKD Penerima Pendanaan Penelitian Dosen Pemula tahun 2019 ikut berpartisipasi pada tahap I. Acara ini bertujuan Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dosen dalam penyusunan karya ilmiah untuk tercapaianya output penelitian dan sekaligus untuk menghasilkan karya ilmiah berkelas internasional.

Bertempat di Ruang Sidang Utama, Kantor LLDIKTI Wilayah V, peserta tahap I berjumlah 159 Dosen yang terdiri dari 23 Perguruan Tinggi. Kedelapan dosen STTKD antara lain Bapak Arif Fakhrudin, S.E., M.M., Bapak Agris Setiawan, S.Pd.T., M.Eng, Bapak Erwan Eko Prasetiyo, S.Pd., Ibu Esti Nur Wakhidah, S.Pd., M.M., Bapak Heru Susanto, S.Pd.T., M.Eng., Ibu Nanik Rianandita Sari, S.S., M.A., Ibu Wahyuni Fajar Arum, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Yune Andryani Pinem, S.S., M.A.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com. Akt. di dampingi oleh Plt. Sekretaris LLDIKTI Wilayah V, Tunggul Priyono, S.H., M.Hum. yang juga bertindak sebagai moderator. Pada kesempatan itu, hadir pula Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D dari Universitas Gadjah Mada dan Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si. dari Universitas Islam Indonesia. Keduanya bertindak sebagai narasumber pada acara tersebut. Semoga dengan kegiatan ini para dosen STTKD semakin termotivasi untuk membuat karya ilmiah yang berkualitas dan dipublikasikan baik melalui jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi sehingga kualitas publikasi ilmiah STTKD semakin meningkat.

 

Sumber:

http://lldikti5.ristekdikti.go.id/home/detailpost/pelaksanaan-pelatihan-penulisan-karya-ilmiah-bagi-dosen-pemula-penerima-pendanaan-penelitian-tahun-2019

STTKD Hadiri Sosiaslisasi Repositori Ilmiah Nasional (RIN)

Pada Selasa, 17 September 2019, Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah (PDDI) LIPI bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Data Penelitian melalui Sistem Repositori Ilmiah Nasional (RIN). Acara berlangsung di Aula Lantai 5 Kampus II Gedung A Universitas Respati Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh oleh para Ketua/Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di perguruan tinggi wilayah Yogyakarta. STTKD diwakili oleh Ibu Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M).

Acara dibuka oleh Rektor Universitas Respati Yogyakarta Bapak Prof. Dr. Santoso, dr, MS, Sp.Ok. dan Plt. Kepala PDDI LIPI. Kemudian, dilanjutkan dengan acara Sosialisasi Pemanfaatan Repositori Ilmiah Nasional (RIN) dari Pakar PDDI LIPI. Repositori Ilmiah Nasional (RIN) merupakan sarana untuk berbagi, melestarikan, mengutip, mengeksplorasi, dan menganalisis data penelitian. Sosialisasi ini memberikan pengetahuan bagi para dosen dan peneliti bahwa PDDI LIPI memfasilitasi bagi para dosen dan peneliti untuk dapat menyimpan data dengan berbagai ukuran dan format dengan lebih aman. Selain itu, melalui sistem RIN data menjadi lebih mudah diakses dan tersedia bagi setiap orang dan dapat disitasi sehinggan Peneliti, penulis, penerbit, distributor, dan institusi pemilik data menerima kredit akademis dan visibilitas data melalui web.

 

STTKD Hadiri Sosialisasi Katsinov-Meter

Dalam rangka mengukur  tingkat kesiapan inovasi melalui penerbitan Permenristekdikti Nomor 29 Tahun 2019 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapan Inovasi (Katsinov),  Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menggelar Sosialisasi Permenristekdikti pada Kamis, 12 September 2019 di Ruang Sidang Utama LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh 60 (enam puluh) perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berada di wilayah kerja LLDIKTI V dan VI. Keenampuluh perguruan tinggi tersebut adalah perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam pengisian penilaian kinerja inovasi Perguruan Tinggi (PT) dimana kinerja inovasi menjadi komponen penilaian dalam pemeringkatan PT tahun 2019 oleh Kemenristekdikti. STTKD diwakili oleh Ibu Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) dan Inovator yang diwakilin oleh Bapak Erwan Eko Prasetiyo, S.Pd., M.Eng, Dosen Program Studi Aeronautika.

Acara dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta Bapak Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Ditjen Penguatan Inovasi yang diwakili oleh Ibu Sania Diaurrahmi BS, S.Pt., M.E. (Kepala Seksi Kemitraan Strategis). Setelah memberikan sambutan dan arahan, Ibu Sania langsung memberikan materi mengenai Permenristekdikti Nomor 29 Tahun 2019 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapan Inovasi (Katsinov). Seperti diutarakan oleh Ibu Sania, “Permen dikeluarkan untuk mendorong kesiapan inovasi ke tahap komersialisasi dan mengurangi kegagalan dalam pemanfaatan produk inovasi, sehingga perlu dilakukan pengukuran dan penetapan tingkat kesiapan inovasi atau disebut dengan Katsinov.” Katsinov adalah suatu metode untuk estimasi kesiapan Inovasi suatu teknologi dari suatu program Inovasi teknologi di Perusahaan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan, serta Perguruan Tinggi yang ditinjau dari aspek teknologi, pasar,  organisasi, kemitraan, resiko, manufaktur, dan investasi.

Dalam acara ini, selain mensosialisasikan Permenristekdikti juga memberikan penjelasan mengenai organisasi dan tatalaksana pengukuran dan penetapan Katsinov, konsep Design Thinking Katsinov dan pemahaman Business Model Canvas (BMC) serta cara menggunakan Katsinov-meter oleh Tim Katsinov dari Kemenristekdikti. Dalam kegiatan ini, Bapak Erwan Eko Prasetiyo selaku salah satu inovator dari STTKD, mempraktekkan pengukuran Katsinov pada salah satu produk inovasi yang dihasilkan. Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi STTKD khususnya untuk mengetahui tingkat kesiapan produk-produk inovasi yang dihasilkan oleh STTKD. Produk inovasi perguruan tinggi bisa berasal dari hasil-hasil penelitian, pengabdian dan kewirausahaan. Apabila produk inovasi dapat dikomersialisasikan maka dapat menjadi nilai tambah bagi perguruan tinggi. Untuk mengetahui tingkat kesiapan inovasi perlu diukur dengan Katsinov meter.

Seminar Proposal Penelitian Hibah STTKD 2019

STTKD terus berupaya mendorong minat meneliti para dosen dalam mengembangkan inovasi penelitian dibidang kedirgantaraan. Salah satu program rutinnya yaitu dengan Hibah Penelitian STTKD yang dikelola oleh unit kerja Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M). Dalam rangkaian proses seleksi, seminar proposal untuk pendanaan tahun 2019 dilakukan pada 19-20 Agustus 2019 dengan diikuti oleh 27 dosen tetap STTKD dari berbagai disiplin ilmu.

Dalam kesempatan itu, kepala P3M Dhiani Dyahjatmayanti S.TP., M.B.A. menyampaikan bahwa dengan diadakannya program ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dosen STTKD. “jika diawali dengan hal yang berkualitas, maka akan mendapatkan akhir yang berkualitas pula. Hal ini akan membantu meningkatkan nilai STTKD melalui bidang penelitian”. Oleh karena itu diharapkan dosen STTKD   betul-betul memanfaatkan sarana yang disediakan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan institusi dengan cara menghasilkan luaran-luaran penelitian yang lebih baik lagi.

 

 

STTKD Kirim Taruna KKN ke Desa Patutrejo-Purworejo

Pada 2018, pembangunan bandar udara Yogyakarta International Airport sudah mulai di giatkan dan penerbangan pertama pada April 2019. Melihat fenomena tersebut, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan mengirim 60 taruna program studi Teknik Dirgantara untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah sekitar bandar udara YIA, yakni desa Patutrejo mulai 22 Juli dampai 23 Agustus 2019.

Saat prosesi pelepasan KKN di ruang kuliah umum STTKD pada jum’at (19/7), Wakil Ketua I bidang akademik Erwhin Irmawan, S.Si., M.Cs, mengatakan bahwa seluruh taruna yang akan menjalankan KKN bukan semata-mata menuaikan mata kuliah KKN, tetapi juga sebagai duta kampus dan harus menjaga nama baik almamater di sana.

Sementara itu, kepala dinas pemberdayaan masyarakat kabupaten purworejo dengan antusias yang positif menerima dengan baik penempatan KKN STTKD di daerahnya. juga kepala kecamatan dengan suka cita menyampaikan “dari beberapa kecamatan yang ada di purworejo, hanya kecamatan grabag yang ketempatan KKN dari STTKD. Ini merupakan hal positif yang langka” ujarnya pada acara penerimaan di gedung serba guna balai desa patutrejo (22/7). Bapak camat grabag juga berpesan kepada kepala desa patutrejo dan jajarannya untuk dapat mensupport dan membimbing taruna dari STTKD agar dapat berperan serta dalam kegiatan masyarakat selama masa KKN.

Buat Robot yang Bantu Tugas Manusia

Dikutip dari “Radar Jogja” – Aisyah Afnan mengaku baru menyukai dunia robotik sejak Desember tahun lalu. Bermula dari melihat kegiatan robotik kakaknya. Hingga akhirnya dia ikut dalam kegiatan robotik di sekolahnya.

Meski tergolong newbie, siswi SMA Negeri 5 Semarang itu rutin mengikuti lomba-lomba robotik. Termasuk mengikuti Lomba Robotic bertema Ailerone (Aviation Line Tracer Robotic Competition) 2019 tingkat Nasional, yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Jogja, Minggu (28/4).

“Sudah tiga kali, tapi ini yang paling berat. Apalagi pas ada tanjakan 20 sentimeter tingginya itu kayak tinggi banget dan kesusahan, kalau sebelumnya itu cuman panggung gitu gak ada yang runcing seperti track ini,” katanya.

Selain Aisyah, lomba robotik itu diikuti sebanyak 40 Tim gabungan dari peserta siswa sisiwi SMA/SMK sederajat dari berbagai daerah. Menurut koordinator lomba, Dhiani Dyahjatmayanti, ajang ini merupakan pengembangan ide kreativitas dan mengasah kemampuan dibidang teknologi. Ajang ini pun guna mendukung implementasi revolusi industri 4.0.

Dia mengatakan sesuai dengan tema tersebut dimana menyongsong serba digitalisasi dan robotik, selain itu juga dalam rangka menciptakan SDM yang unggul dengan menciptakan robot untuk mempermudah dalam segala bentuk kegiatan manusia, “Harus siap untuk menghadapi persaingan global dan berdampingan bekerja dengan robot,” jelasnya.

Lomba robotik dengan konsep ini mengikuti satu kategori saja menggunakan robot jenis line follower yaitu robot yang mengikuti garis, “Jadi peserta harus memiliki jenis robot ini, karena robot akan mengikuti garis seusai dengan track robot line follower oleh panitia,” tambah Dhiani.

Robotnya sendiri dikatakan Dhiani dipersiapkan dari para peserta yang terdiri dari kontingen Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogja ini sebelum digunakan untuk Lomba. Dengan melalui tahap babak penyisihan dan final, akan dipilih empat pemenang. (cr15/pra/zl)

Source : RadarJogja

Penyuluhan Bidang Kedirgantaraan di Saman Bantul Oleh Dosen STTKD

Sebagai bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat untuk mewujudkan Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, diselenggarakan kegiatan penyuluhan bidang kedirgantaran dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat Kampung Dirgantara pada Bulan Agustus s.d September 2018. Kegiatan ini melibatkan masyarakat Pedukuhan Saman yaitu para pemuda-pemudi pelajar SMA/K dan mahasiswa di Pedukuhan Saman. Berdasarkan hasil survey sebelum pelaksanaan pengabdian, kebanyakan pelajar SMA/K dan mahasiswa di Pedukuhan Saman belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai kedirgantaraan atau penerbangan. STTKD sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dalam bidang penerbangan dan berlokasi di Pedukuhan Saman ingin berperan dalam meningkatkan pengetahuan para pemuda-pemudi di Pedukuhan Saman. Oleh karena itu, dosen-dosen STTKD melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan mengenai dunia kedirgantaraan dan penerbangan. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen STTKD antara lain Sri Sutarwati, S.H., M.Hum., Vidyana Mandrawaty, S.E., M.M., Indriyana Mandraeny, S.Sos., M.M., Nanik Rianandita Sari, S.S., M.A., Suprapti, S.H., M.Hum., Fauzia Fahmi Yuniarti Nasution, S.Pd., M.A., Irwina Meilani, S.Sos., M.A. dan Yune Andryani Pinem, S.S., M.A.

Selama kegiatan berlangsung terlihat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan hasil antara lain meningkatnya pengetahuan dan pemahaman pelajar SMA/K dan mahasiswa Pedukuhan Saman mengenai kedirgantaraan atau penerbangan. Kemudian, peserta menginginkan ada kegiatan penyuluhan kembali untuk menambah pengetahuan yang lebih luas lagi kaitannya dengan dunia penerbangan atau kedirgantaraan.

Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Souvernir Bandara NYIA Di Desa Ngentakrejo Kulon Progo

Pembangunan Bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta secara tidak langung berdampak bagi masyarakat di sekitarnya, salah satunya adalah kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan lendah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat di dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah pada saat ini belum siap menghadapi dampak pembangunan Bandara NYIA, terutama dalam hal ekonomi. Dengan demikian masyarakat di Desa Ngentakrejo belum menyiapkan apa-apa yang akan dilakukan untuk kemajuan daerah. Oleh karena itu Dosen STTKD mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan souvenir berupa tas dengan tema bandara dan pesawat terbang, serta memberikan semangat dan motivasi bagi Kelompok Dasawisma Desa Ngentakrejo dalam memajukan desanya melalui pembuatan kerajinan tangan.

Kegiatan ini melibatkan dosen dan karyawan STTKD yaitu Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Yayu Sri Rahayu, S.Kom., M.Kom, Wawan Riyanta, S.Pd., M.T., dan Siti Nurnafiah, S.Tr.Ikom. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli 2018. Manfaat dari pengabdian ini adalah memberikan stimulus dan motivasi bagi masyarakat kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo untuk mampu mengembangkan potensi masyarakat secara mandiri, terutama taraf ekonomi keluarga serta membuka pola pikir kewirausahaan yang berkelanjutan bagi masyarakat Ngentakrejo.

Selama kegiatan berlangsung, peserta dari kelompok dasawisma sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan ini peserta dibekali keterampilan pembuatan tas dan peserta berhasil membuat tas secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini akan berlanjut dengan memberikan pelatihan teknik pemasaran dan pembuatan blog untuk pemasaran produk.

Dosen STTKD Memberikan Pelatihan Manajemen Usaha Kepada Warga Saman Sewon Bantul

Sebagai bagian dari kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Sewon, Bantul, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha kepada para ibu-ibu Pedukuhan Saman yang memiliki usaha kecil. Banyak pelaku usaha kecil yang mengelola usahanya tanpa memiliki dasar pengetahuan maupun ketrampilan mengenai manajemen usaha dan manajemen keuangan yang baik. Tidak jarang usaha hanya dijalankan dengan mengandalkan insting dan pengalaman saja. Aspek-aspek manajemen usaha yang meliputi perencanaan usaha, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian usaha menjadi sesuatu yang jarang diperhatikan. Oleh karena itu, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha agar para ibu-ibu di Pedukuhan Saman dapat mengelola usaha kecilnya lebih baik.

Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari bidang ekonomi, akuntansi dan manajemen, yaitu You She Melly Anne Dharasta, S.E., M.M., Esti Nur Wakhidah, S.Pd., M.M., Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A., Aditya Dewantari, S.Pd., M.Pd., Septiyani Putri Astutik, S.E., M.Si., Kuncoro Sejati, S.T., M.A.B., dan Desiana Rachmawati, S.E., M.M. Adapun materi yang diberikan meliputi administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Agustus s.d Oktober 2018. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tutorial dan diskusi dimana ibu-ibu Pedukuhan Saman diberikan materi mengenai administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran, serta latihan kasus. Kemudian selama kurang lebih satu bulan para ibu-ibu diminta untuk mempraktekkan hasil pembelajaran dari pelatihan yang telah diberikan pada usaha kecilnya masing-masing. Kemudian, para dosen STTKD melakukan monitoring dan evaluasi dari hasil praktek yang telah dilakukan. Hasilnya beberapa ibu-ibu mulai memahami bagaimana melakukan pembukuan dan kontrol hasil usahanya.

Dalam kegiatan ini terlihat antusiasme peserta ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman sehingga kegiatan berjalan lancar dan efektif. Diharapkan ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman dapat terus mempraktekkan manajemen usaha yang baik.

Dosen STTKD Bina Pengusaha Souvenir di Desa Donorejo Purworejo

Selama bulan Agustus s.d November 2018, P3M STTKD menugaskan beberapa dosen untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing – Purworejo. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini masyarakat membutuhkan peran dari para dosen yang tentunya mempunyai pemikiran yang baru dan lebih terdepan dari masyarakat pada umumnya, sehingga kegiatan ini bertujuan membantu membuka pola pikir dari masyarakat khususnya para pemuda yang lebih maju dan terdepan. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan para dosen STTKD dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Donorejo khususnya kaum muda. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari berbagai bidang meliputi teknik, aeronautika, ilmu komputer, manajemen, dan pariwisata. Dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., Yayu Sri Rahayu, S.Si., M.Cs., Eka Prayudhista, S.E., M.M., Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Agris Setiawan, S.Pd.T., M.Eng., Kartika Fajar Nieamah, M.Sc., Fryda Fatmayati, S.T., M.Kom., Farah Putri Wenang Lusianingrum, S.Pd., M.Sc., Zenita Kurniasari, S.E., M.M., Yuniar Istiyani, S.IP., M.Sc., dan Maria Valeria R., S.E., M.M. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dosen juga dibantu oleh karyawan STTKD yaitu Eni Setiowati, S.Sos. dan Hendriana Helda Pratama.

Pengusaha souvenir yang diberi pembinaan adalah Agus Supardi dengan nama usaha Success Creative, dimana baru merintis usaha souvenir dengan bahan dasar limbah kayu. Selain pengusaha souvenir, pembinaan juga diberikan kepada para pemuda di Desa Donorejo. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo. Adapun materi yang diajarkan adalah teori kewirausahaan, ketrampilan pembuatan souvenir bandara NYIA, pelatihan pemasaran sekaligus pembuatan blog untuk memasarkan produk kerajinan kayu mereka baik secara nasional maupun internasional. Tiap-tiap materi disusun dan disampaikan dengan mudah, sehingga peserta pelatihan dapat mudah memahami dan mempraktekkannya.

Sepanjang kegiatan berlangsung tidak terdapat kendala yang berarti baik bagi dosen maupun bagi peserta pelatihan dalam mempelajari konsep-konsep yang dapat menunjang kewirausahaan mereka. Para dosen menargetkan pada akhir kegiatan para peserta pelatihan telah mampu mengoperasikan Blog dan mengembangkan promosi produk mereka dan menjadi pelaku usaha yang lebih percaya diri dengan produk yang mereka hasilkan. Karena program ini adalah program yang sustainable maka akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.